KEGIATAN
PEMBELAJARAN I
MENGUMPULKAN DATA ATAU INFORMASI
|
v
STANDAR KOMPETENSI
Mengelola Data atau
Informasi di Tempat Kerja
v
KOMPETENSI DASAR
Mengumpulkan Data atau Informasi
v
MATERI POKOK PEMBELAJARAN
1. Pengertian
data atau informasi
2. Jenis-jenis
data atau informasi
3. Konsep
Sistem Informasi Manajemen
4. Lingkup
manajemen perkantoran
5. Konsepsi tata usaha sebagai pekerjaan perkantoran
6. Jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam rangka
pengumpulan data atau informasi
v INDIKATOR
1. Data atau informasi yang ada di tempat kerja dapat
diidentifikasi
2. Data atau informasi dikumpulkan sesuai dengan
peruntukannya
3. Data
atau informasi dikumpulkan dengan memperhatikan kelengkapan dan tanpa terjadi
kehilangan seluruh atau sebagian
4. Data atau informasi dikumpulkan dengan menggunakan
peralatan yang tepat
URAIAN MATERI
A. Pengertian
Data dan Informasi
1. Data
Kata “data” berasal dari bahasa Yunani “datum” yang berarti fakta,
dan di dalam kamus bahasa Inggris ditulis dengan “data”. “Data” yang
digunakan dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris tersebut, tetapi
harus diingat, “data” dalam bahasa Inggris sudah bersifat majemuk,
karena tidak ada kata “datas” dalam bahasa Inggris. Sehingga tidaklah
tepat bila kita menuliskan kata data yang dimajemukkan, seperti data-data,
kumpulan data, dan sejenisnya
Data is
information that has been translated into a form that is more convenient to
move or process. Relative to day’s computers and transmission media data is
information converted into binary digital form.
Menurut
The Liang Gie, data atau bahan keterangan adalah:
Hal,
peristiwa atau kenyataan lainnya apapun yang mengandung suatu pengetahuan untuk
dijadikan dasar guna dijadikan keterangan, pembuatan kesimpulan atau penetapan
keputusan. Data adalah ibarat bahan mentah yang melalui pengolahan tertentu
lalu menjadi keterangan (information)
a. Data pada manusia
Data diterima manusia karena adanya stimulus-stimulus yang dapat
“ditangkap” oleh indera manusia dan dibawa oleh simpul-simpul saraf yang pada
akhirnya diolah oleh otak. Tidak semua stimulus yang ditangkap indera manusia
akan direkam secara permanen di dalam memori otak, sehingga muncul istilah short
term memory (STM) dan long term memory (LTM).
STM
bersifat sementara, misalkan kita diminta untuk menjawab pertanyaan berapa
orang yang berbaju merah yang kita jumpai pada hari ini. Data STM biasanya
sangat tidak kita hiraukan atau tidak pedulikan, biarkan hal itu berlalu begitu
saja. Sedangkan untuk LTM, data itu sangat kita perhatikan sehingga perlu untuk
kita ingat. LTM akan semakin baik menempati memori permanen bila makin sering
digunakan atau diingat-ingat. Misalkan saja, bila kita diberi nomor telepon oleh
seseorang yang kita pedulikan, maka semakin sering kita menghubungi nomor
telepon itu, maka akan semakin mudah mengambil kembali dari ingatan.
Semakin
sering ingatan tersebut digunakan, maka simpul-simpul saraf yang jumlahnya
miliaran di otak dapat meraih data di memori permanen melalui berbagai jalur
yang dibentuknya. Menurut penelitian, banyak sel saraf yang mati setiap
harinya, sehingga bila hafalan jarang dilakukan maka bisa jadi ada simpul saraf
yang mati atau rusak pada jalur raih data tersebut, dan berakibat kita menjadi
lupa. Itulah perlunya media catatan tambahan di luar memori utama manusia
(otak), seperti buku, kaset, dan sebagainya, sehingga, bila kita lupa, kita
dapat mempelajarinya lagi dan menyimpan kembali di otak melalui jalur yang lain.
Ada dua
jenis data yang dapat diterima manusia, yaitu :
1.
jenis data yang tersurat
Jenis data
yang tersurat adalah berbagai stimulus yang secara nyata dapat ditangkap indera
manusia
2. jenis data
yang tersirat
jenis data
yang tersirat hanya dapat “dibaca“ oleh naluriah manusia, yang berkaitan erat
dengan pengalaman batiniah seseorang.
b. Data bagi komputer
Data di
komputer berjenis data tersurat, artinya, komputer akan mengerti data yang
diberikan kepadanya bila data tersebut dapat dikodekan atau dilambangkan sesuai
dengan kaidah-kaidah yang sudah dimengerti oleh komputer.
Karena
adanya kaidah-kaidah tentang penulisan data di komputer, maka kata “data” di
komputer harus dispesifikkan karena masih bersifat luas. Data di komputer
memiliki ukuran yang lebih spesifik. Satuan data terkecil di komputer adalah
bit, yaitu sinyal-sinyal elektronik yang dilambangkan dengan 0 dan 1. Nilai nol
diberikan bila rangkaian listrik yang menerima data tidak dialiri sinyal
listrik, sedangkan nilai satu diberikan bila rangkaian listrik penerima data
dialiri sinyal listrik. Rangkaian digital (dari
komputer digital) tersebut menerima sinyal listrik sebesar 5 volt.
Karena sinyal listrik bersifat abstrak, maka untuk mempelajarinya,
sinyal-sinyal itu diberi lambang 0 dan 1, dari sana kemudian dikenal istilah binary
digit (bit) atau bilangan berbasis dua. Selanjutnya, untuk lebih
memperingkasnya, bit-bit tersebut digabung 3 bit-3 bit menjadi bilangan oktal
(berbasis 8), atau menjadi 4 bit-4 bit menjadi bilangan hexadecimal (berbasis
16).
Komputer yang dibuat oleh berbagai pabrik membuat
kesepakatan-kesepakatan untuk melambangkan sebuah huruf atau angka, meski tidak
semua pabrik setuju bersatu untuk melambangkannya, sehingga ada yang sepakat
dengan kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange),
ada yang setuju dengan kode EBCDIC (Extended Binary Code Decimal Interchange
Code), dan sebagainya. Misalkan, huruf ‘A’ di ASCII adalah kumpulan bit
‘10100001’, tetapi di EBCDIC ‘11000001’
c. Jenis-jenis data
Data dapat didefinisikan sebagai fakta tercatat tentang suatu obyek.
Jadi, apapun yang berupa catatan tentang suatu obyek dapat disebut dengan data.
Misalnya berat badan Dinda adalah
60 kg maka 60 kg tersebut adalah data. Data dalam dunia computer terkenal dengan istilah multimedia. Data
multimedia ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi :
1. Data teks
Data ini berwujud alfanumeris, yaitu data yang terdiri dari
karakter-karakter A, B, C sampai Z, symbol bilangan 0, 1, 2 sampai 9, lalu
karakter-karakter seperti ?, !, $, %, @ dan lain sebagainya.
2. Data numeris
Data numeris adalah data bilangan. Data bilangan di dalam system computer disimpan
dengan menggunakan system biner, yaitu bilangan basis 2 dengan symbol 0 dan 1.
Bilangan yang disimpan dengan cara numeris ini dapat dikenai operasi
aritmetika.
3. Data gambar
Data ini berwujud gambar, foto, grafik dan sebagainya.
4. Data video
Data video adalah data dalam bentuk gambar bergerak
(film).
5. Data audio
Data audio adalah data dalam bentuk suara
d. Hierarki Data
·
File yaitu kumpulan
catatan data yang berhubungan dengan subyek tertentu.
·
Catatan
adalah elemen data yang berhubungan dengan obyek tertentu.
·
Elemen
data yaitu unit data terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang
berarti.
2. Informasi
Informasi adalah
data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan
dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses
transformasi data menjadi suatu informasi, yaitu input - proses – output.
Menurut
Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah
diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai
yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau
keputusan-keputusan yang akan datang.
Penulis
lain, Burch dan Strater, menyatakan: informasi adalah pengumpulan
atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan
Sedangkan
George R. Terry, Ph. D. menyatakan bahwa informasi adalah data yang
penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
Jadi,
secara umum informasi adalah data yang
sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan
atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik
masa sekarang atau yang akan datang.
Untuk
memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan
data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut
informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui
berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa
yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan
George R.
Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada
beberapa aspek, yaitu:
a.
Tujuan si penerima
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu
harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
b. Ketelitian
penyampaian dan pengolahan data
penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya
informasi harus dipertahankan.
c.
Waktu
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu
sendiri.
d.
Ruang dan tempat
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat
agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
e.
Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara
efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan
bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi
tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
f.
Semantik
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan
arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada
orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.
Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan
data-data atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya
informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data
3. Perbedaan
data dan informasi
Data merupakan
raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif
tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi
bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di
atasnya, atau sebaliknya
Kiranya
perlu ditekankan terlebih dahulu bahwa ada perbedaan antara data dan informasi.
Perbedaan tersebuat dapat dikatakan bahwa data adalah “bahan baku” yang harus
diolah sedemikian rupa sehingga dapat berubah sifatnya menjadi informasi.
Perbedaan ini sangat penting untuk dipahami karena sebenarnya data tidak
mempunyai nilai apapun untuk mengambil keputusan tetapi hanya informasi-lah
yang mempunyai nilai. Dalam hal ini mengandung suatu makna bahwa informasi akan
memudahkan seorang pimpinan untuk mengambil keputusan.
Dari segi
ini pulalah pengertian dan fungsi “penciptaan informasi harus dilihat”. Dengan
kata lain, menciptakan informasi tidak dapat dilepaskan dari sumber-sumbernya.
Sumber informasi adalah input yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti
kegiatan-kegiatan operasional, pendapat masyarakat, data yang diperoleh karena
kegiatan-kegiatan penelitian, data ilmiah berupa teori, dalil, hipotesa, dan
sebagainya.
Ciri khas
daripada informasi ialah dihubungkannya informasi itu dengan kegiatan-kegiatan
perorangan, kegiatan-kegiatan perusahaan, kegiatan-kegiatan organisasi social
maupun kegiatan-kegiatan pemerintah. Sebagai contoh yaitu:
Ø Informasi
yang digunakan untuk eksperimentasi oleh lembaga-lembaga penelitian
Ø Informasi
yang digunakan untuk menciptakan prinsip-prinsip kerja yang lebih efisien oleh
ahli-ahli teknologi
Ø Informasi tentang pasaran yang banyak digunakan oleh para usahawan
Ø Informasi tentang sifat-sifat yang digunakan oleh kaum politisi
Ø Informasi rahasia yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan intelejen,
terutama yang menyangkut rahasia Negara
Ø Dan
sebagainya
4. Hubungan
antara data dengan informasi
Segala
sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan pada
dasarnya dapat kita kelompokkan sebagai informasi. Dalam kaitannya hubungan
yang dapat menggambarkan hubungan data denga informasi adalah dengan
menggunakan diagram Venn. Ada data yang sudah sekaligus menjadi informasi.
Misalnya, data berat badan Dinda adalah 60 kg. Fakta tercatat ini adalah data,
tetapi sekaligus juga bias menjadi informasi bagi dokter yang merawat Dinda
untuk menemukan obat yang sesuai. Akan tetapi ada juga data yang masih harus
diolah terlebih dahulu lebih lanjutagar menjadi informasi sehingga dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Misalnya, data hasil kuesioner
yang berupa kode-kode jawaban responden dari suatu pertanyaan. Selanjutnya,
tentu saja ada informasi sebagai hasil olahan dari data. Jadi, hubungan antara data dan informasi dapat digambarkan sebagai berikut:
(Gb. hubungan data dan informasi)
Informasi
yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain :
Ø Akurat
Akurat
adalah informasi tersebut nenas dari kesalahan dan bebas dari bias. Bebas dan
kesalahan berarti bahwa informasi tersebut benar-benar menyatakan mana yang
harus di tekan
Ø Tepat
waktu
Informasi harus diberikan dalam waktu yang tepat. Informasi yang sudah
kadaluarsa hanya bersifat sampah, meskipun informasinya sama dan tidak berubah.
Ø Relevan
Relevan
adalah bahwa informasi tersebut benar-benar sesuai kebutuhan pihak yang
membutuhkan informasi
B. Lingkup
Manajemen Perkantoran
·
Pengertian kantor :
Ø Tempat
atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan,
penyimpanan, dan pendistribusian data / informasi.
Ø Proses
penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan
pendistribusian data / informasi.
Ø Sarana
pemusatan kegiatan-kegiatan yang bersifat administratif, manajerial, dan
fasilitatif.
·
Tujuan kantor terdiri atas:
a.
Penerimaan informasi
b.
Pencatatan informasi
c.
Penyusunan informasi
d.
Pemberian informasi
e.
Perawatan aktiva
·
Manajemen perkantoran
Sebagian besar literature menggunakan istilah administrasi perkantoran dan
manajemen perkantoran dengan pengertian yang sama. Hal ini dipertegas oleh
pernyataan PBB (1969), bahwa keduanya sama walaupun istilah administrasi lebih
banyak digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan negara, sedangkan
manajemen lebih banyak berhubungan dengan perusahaan atau ogranisasi. Jadi
ditegaskan bahwa administrasi perkantoran dan manajemen perkantoran adalah
pengertian yang sama
J.C Denyer mengemukakan, manajemen perkantoran adalah pengarahan dan
pengawasan sebuah kantor untuk mencapai tujuannya yang khusus dengan cara yang
sehemat-hematnya.
G.R. Terry, manajemen perkantoran dapat dirumuskan sebagai perencanaan,
pengawasan dan pengorganisasian pekerjaan kantor serta menggerakkan mereka yang
melaksanakan pekerjaan kantor tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen perkantoran merupakan rangkaian
aktivitas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi dan
mengendalikan hingga menyelenggarakan secara tertib pekerjaan administrasi
perkantoran untuk menunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan.
Secara terrinci kegiatan dalam manajemen perkantoran meliputi:
Ø
Rangkaian aktivitas merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi, dan mengendalikan hingga
penyelenggaraan terhadap suatu hal berjalan tertib.
Ø
Hal yang terkena oleh rangkaian pekerjaan
tersebut pada umumnya adalah pekerjaan perkantoran.
Lingkup kegiatan
manajemen perkantoran tidak hanya kegiatan perkantoran, tetapi juga hal-hal
yang berkaitan dengan kegiatan perkantoran tersebut, antara lain :
Ø pegawai
kantor
Ø biaya
perkantoran
Ø prosedur
Ø metode
perkantoran
Ø dan
lain-lain.
·
Kegiatan administrasi
Ø Menghimpun,
yaitu kegiatan-kegiatan yang mencari dan mengusahakan tersedianya segala
keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga siap
untuk dipergunakan bila diperlukan.
Ø Mencatat,
yaitu kegiatan yang berhubungan dengan berbagai peralatan tulis yang diperlukan
sehingga terwujud tulisan yang mudah dibaca, dikirim, dan disimpan termasuk
dengan alat rekam.
Ø Mengolah,
yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud
agar mudah digunakan.
Ø Mengganda,
yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat sebanyak jumlah yang
diperlukan.
Ø Mengirim,
yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak ke
pihak lain.
Ø Menyimpan,
yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat ditempat tertentu yang
aman.
·
Konsepsi Tata Usaha
Sebagai Pekerjaan Perkantoran
Data dan informasi yang diperoleh sangat berhubungan dengan aktivitas
organisasi. Adminitrasi dalam arti sempit disebut tata usaha (clerical work,
office work).
Oleh karena tata usaha merupakan pengelolaan data dan informasi, maka
keseluruhan rangkaian kegiatan-kegiatan tersebut terdiri dari penerimaan,
pencatatan, pengklasifikasian, pengolahan, penyimpanan, pengetikan,
penggandaan, pengiriman informasi dan data secara tertulis yang diperlukan oleh
organisasi.
Kegiatan diatas dapat dirangkai dalam tiga kelompok,
antara lain:
1. Korespondensi (correspondence) atau surat-menyurat, yaitu rangkaian
aktivitas yang berkenaan dengan pengiriman informasi secara tertulis mulai dari
penyusunan, penulisan sampai dengan pengiriman informasi hingga sampai pada
pihak yang dituju.
2. Ekspedisi (ekspedition), yaitu aktivitas mencatat setiap informasi
yang dikirim atau diterima, baik untuk kepentingan intern maupun ekstern
3. Pengarsipan (filing), yaitu proses pengaturan dan penyimpanan
informasi secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dan cepat ditemukan
setiap diperlukan.
Seluruh kegiatan diatas merupakan kegiatan tata usaha yang dipandang
sebagai pekerjaan intern yang melibatkan manusia (personil) serta sarana dan
prasarana ketatausahaan melalui kerja sama untuk tercapainya tertib
administratif.
C.
Sistem Informasi Manajemen
·
Pengertian
Definisi
dari Sistem Informasi ialah Suatu Sistem terintegrasi yang
mampu menyediakan Informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Atau; Sebuah Sistem terintegrasi atau Sistem manusia-mesin, untuk menyediakan Informasi
untuk
mendukung
operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer, prosedur manual,model manajemen dan basis data
Menurut
Robert A. Leitch, Sistem Informasi
adalah suatu Sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan
Sistem
informasi manajemen adalah pendekatan-pendekatan yang direncanakan dan disusun
untuk memberikan bantuan piawai yang memudahkan proses manajerial kepada
pejabat pimpinan (The Encyclopedia of Management).
Suatu
system informasi manajemen adalah suatu system formal mengenai hal melaporkan,
menggolongkan, dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat dalam
suatu organisasi (Burt Scanlan and J. Bernards Keys).
Sistem
informasi manajemen adalah keseluruhan jalinan dan jaringan lalulintas
keterangan-keterangan dalam organisasi mulai dari sumber yang melahirkan bahan
keterangan melalui proses pengumpulan, pengolahan, penahanan smpai
penyebarannya kepada para pejabat yang berkepentingan dapat melaksanakan
tugas-tugas dengan sebaik-baiknya dan terakhir tiba pada pimpinan untuk
keperlua pembuatan keputusan-keputusan yang tepat (The Liang Gie).
Dalam Ensiklopedia Administrasi, managemen information system
diterjemahkan dengan “system informasi” untuk pimpinan, dan berarti :
Keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pimpinan untuk
keperluan pelaksanan fungsi pimpinan, khususnya pembuatan keputusan yang tepat
Sistem
informasi ini meliputi kegiatan-kegiatan:
Ø Pengumpulan/penciptaan
data
Ø Pengolahan
data menjadi informasi yang siap dipergunakan
Dari
beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa:
·
Suatu sistem adalah suatu susunan yang
teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling tergantung dan prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan utama
organisasi
·
Suatu subsistem adalah serangakaian kegiatan
yang ada hubungannya satu sama lain dlam suatu sistem.
·
Data adalah fakta-fakta, angka-angka,
statistic-statistik, dan sebagainya, yang daripadanya dapat ditarik kesimpulan.
·
Informasi adalah data-data yang telah diolah
untuk memberikan pengertian
·
Manajemen dapat dipandang sebagai suatu
proses atau sebagai orang (atau orang-orang).
Sebagai
proses manajemen adalah proses kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan bersama-sama atau dengan perantaraan orang lain.
Sebagai
orang atau orang-orang manajemen adalah orang yang melaksanakn kegiatan
tersebut.
·
Sistem informasi manajemen adalah jaringan
prosedur pengolahan data yang diperkembangkan dalam suatu organisasi dan
disatukan apabila dipandang perlu, dengan maksud memberikan data kepada
manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang
bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Dalam
sistem informasi manajemen, terdapat alur yang menggambarkan rangkaian prosedur
kerja dalam lingkup organisasi/perkantoran berkaitan dengan cara, metode, serta
teknik untuk mendapatkan, mengolah dan menyalurkan data atau informasi.
Sistem
informasi manajemen yang dibangun oleh setip ogranisasi atau perkantoran
berbeda antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lainnya.
Berikut
merupakan contoh sistem informasi yang dibangun di dalam perpustakan yang
disebut dengan sistem informasi perpustakaan
(Gb. Sistem informasi
perpustakaan)
D.
Mendapatkan Informasi dari Data
Seperti
yang dijelaskan diatas bahwa informasi adalah data yang telah diolah dan yang
penting artinya untuk pengambilan keputusan. Jadi untuk memperoleh informasi
tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga
menjadi informasi.
1.
Metode pengumpulan data
Ada empat metode pengumpulan data yang penting, antara lain:
a.
Melalui pengamatan tersendiri secara langsung
Dalam hal ini pengamat sendiri yang mengumpulkan data. Dengan menggunakan
metode seperti ioi maka data dan informasi dapat ditemukan dengan tepat sesuai
kebutuhan informasi yang diperlukan.
Keuntungan metode ini adalah bahwa data-data yang dikumpulkan akan lebih
cermat karena pengamat sendiri yang megumpulkan.
Kerugiannya,
yaitu:
§ Daerah
pengamatan tidak dapat luas, karena pengamat tidak dapat menyediakan waktu
banyak untuk mengumpulkan data.
§ Metode ini
biayanya mahal
§ Metode ini
tidak dapat dilakukan apabila banyak hal yang diselidiki
b.
Wawancara
Keuntungan
metode wawancara:
§ Data yang
dikumpulkan akan lebih teliti karena dikumpulkan sendiri
§ Pengamatan
dapat dilakukan dalam daerah yang luas dan atas dasar prinsip angka yang
banyak, hasilnya akan lebih cermat
§ Data
dikumpulkan sendiri oleh pengamat meskipun secara tidak langsung/melalui
wakil-wakilnya.
Kerugian
metode wawancara:
§ Metode ini
merupakan metode yang mahal karena harus banyak wakil yang ditunjuk pergi ke
berbagai tempat untuk mengumpulkan data.
§ Meskipun
data dikumpulkan oleh wakil-wakilnya secara pribadi, akan tetapi kalau mereka
mempunyai pendapat yang kabur maka fakta-fakta yang dikumpulkan ada kemungkinan
tidak teliti.
c.
Perkiraan responden
Dalam hal
ini responden diminta untuk memberikan data kepada pengamat. Ada kemungkinan
bahwa responden tidak memberikan data yang sebenarnya. Sehingga data-data yang
diperoleh pada umumnya kurang memenuhi informasi yang igin dicapai atau masih
kurang teliti
Keuntungan
metode ini adalah:
§ Metode ini merupakan metode yang sangat murah
§ Metode ini dapat meliputi daerah yang sangat luas
Kerugian dari metode ini adalah bahwa data yang diperoleh kurang teliti.
d.
Daftar pertanyaan/kuesioner
Metode pengumpulan
data melalui daftar pertanyaan ini dapat juga meliputi daerah pengamatan yang
luas disbanding dengan metode melalui pengamatan sendiri secara langsung.
Keuntungan
metode ini adlah:
§ Metode ini
merupakan suatu metode yang lebih murah disbanding dengan metode wawancara
pribadi secara langsung
§ Data dapat
dikumpulkan secara cepat.
Kerugian
dari metode ini adalah informan-informan mungkin tidak mengembalikan daftar
pertanyaan atau mungkin tidak menjawab pertanyaan. Untuk mengatasi hal tersebut
maka daftar pertanyaan dibuat sesederhana mungkin.
Dalam
kenyataannya sering dipergunakan gabungan dari beberapa metode atau
lebih,misalnya metode daftar pertanyaan dengan metode wawancara. Metode
wawancara dipergunakan apabila metode lainnya data yang dikumpulkan kurang atau
tidak teliti.
E.
Pengolahan Data Menjadi Informasi
Pengolahan
data adalah serangkaian operasi atau informasi yang direncanakan untuk mencapai
tujuan atau hasil yang diinginkan (George R. Terry)
Ada 8
unsur pengolahan data, yaitu:
1.
Reading (membaca)
2.
Writing, typing, card punching, or paper-tape
perforating (Menulis, mengetik, membuat lubang pada kartu atau pada
pita kertas)
3.
Recording or printing (mencatat
atau mencetak)
4.
Sorting (menyortir)
5.
Transmitting (menyampaikan atau
memindahkan)
6.
Calculating (menghitung)
7.
Comparing (membandingkan)
8.
Storing (menyimpan)
Dalam Ensiklopedi
Administrasi, data processing diterjemahkan “pemroses keterangan”,
dan berarti serangkaian aktivitas dalam bidang tata usaha yang mencatat,
mengolah, mengirim atau menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh
sesuatu organisasi secara cepat, cermat dan tepat.
Pengolahan
menunjuk pada langkah-langkah apapun yang dilakukan dengan sarana-sarana apapun
yang mungkin untuk membuat data dapat dipergunakan bagi suatu maksud tertentu.
Secara harfiah pengolahan data adalah kegiatan pikiran dengan bantuan tangan
atau suatu peralatan, dan mengikuti serangkaian langkah, perumusan atai pola
tertentu untuk mengubah data, sehingga data tersebut bentuk dan susunan, sifat
atau isinya menjadi menjadi lebih berguna.
Kemajuan
dari teknologi perkantoran memungkinkan pengolahan data dilakukan dengan penggunaan
computer. Tetapi dapat pula pengolahan data dilakukukan menggunakan nonkomputer
atau tanpa computer. Hal ini dipandang kurang efisien karena lebih banyak
melibatkan penggunaan pemikiran manusia. Khusus untuk data-data tertentu saja
yang mungkin hanya perlu diolah nengan menggunakan cara manual untuk
mendapatkan informasi yang tepat dan sesuai dengan penafsiran dari cakupan
informasi yang diperlukan.
Data
adalah bahan mentah yang harus ditangani dan diolah serta ditempatkan menjadi
sesuatu informasi yang beguna bagi penerima.
Menurut
Burch dan Strater ada 10 operasi dalam pengolahan data menjadi bahan informasi,
yaitu:
1.
Capturing
Operasi
ini menunjukkan pencatatan data dari suatu peristiwa atau kejadian dalam suatu
bentuk seperti formulir-formulir kepegawaian, pesanan-pesanan pembelian, dan
sebagainya.
2.
Verifying (pemeriksaan)
Operasi
ini menunjukkan adanya pengecekan atau pengesahan data untuk menjaminagar data
tersebut dapat diperoleh dan dicatat secara cermat
3.
Classifying (penggolongan)
Operasi ini
mendapatkan unsure-unsur data dalam kategori-kategori khusus yang memberikan
arti bagi pemakai. Misalnya data penjualan dapat digolongkan menurut jenis
inventaris, langganan, pedagang, dan sebagainya, yang memberikan banyak arti
bagi data penjualan.
4.
Penyortiran
Operasi
ini menempatkan unsure-unsur data dalam suatu rangkaian/urutan khusus atau
rangkaian yang telah ditentukan sebelumnya. Arsip inventaris misalnya, dapat
disusun menurut kode produk, tingkat kegiatan, nilai dalam rupiah, atau lambing
apapun lainnya yang dikodekan dalam arsip dan dipandang baik oleh pengguna.
5.
Summarizing (peringkasan)
Operasi
ini menggabungkan atau mengumpulkan unsur-unsur data dalam salah satu atau dua
cara, yaitu:
ü Operasi
dengan mengumpulkan data secara matematika
ü Operasi dengan mengurangi data-data secara logika
6.
Calculating (penghitungan)
Operasi
ini memerlukan penanganan data secara ilmu hitung dan/atau logika
7.
Storing (penyimpanan)
Operasi
ini menempatkan data ke dalam suatu media penyimpanan seperti kertas,
microfilm, dan sebagainya, dimana data dapat dipelihara untuk pemasukan dan
pengambilan kembali apabila diperlukan.
8.
Retrieving (pengambilan
kembali)
Operasi
ini mengandung pencarian sampai ditemukan dan mendapat tambahan bagi
unsure-unsur data khusus dari media di mana unsur-unsur data tersebut disimpan
9.
Reproduksi
Operasi
ini memperbanyak data dari satu media ke media yang lain atau dalam kedudukan
yang lain dalam media yang sama
10.
Disseminating/Communicating
(penyebaran/pengkomunikasian)
Operasi
ini memindahkan data dari satu tempat ke tempat yang lain.
Semua
sistem Informasi memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu :
·
Menerima data sebagai
masukan ( input)
·
Memproses data dengan
melakukan perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran perkiraan dan
lain-lain.
·
Memperoleh informasi
sebagai keluaran (output).
Prinsip ini berlaku baik untuk
sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer.
(Gb. Unsur sistem informasi)
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan
memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi.
Input
adalah:
- Informasi atau data yang telah atau akan dialihkan dari suatu media penyimpanan ekstern ke dalam penyimpanan intern computer
- Menguraikan rutin-rutin yang mengarahkan input
- Peralatan atau kumpulan peralatan yang diperlukan untuk input
Output adalah informasi yang dihasilkan oleh manipulasi/penanganan
computer/operator dan yang akan diserahkan kepada pihak yang berhak dan
membutuhkannya.
F.
Pentingnya Sistem Informasi Manajemen
Sejak
adanya manusia yanghidup berorganisasi,maka sejak itu pulalah informasi telah
selalu diperlukan oleh pimpinan organisasi untuk membantunya melakukan
tugas-tugasnya selaku pimpinan organisasi.
Pengaruh
kepemimpinan terhadap sistem informasi yaitu bahwa pimpinan organisasi dapat
bertindak selaku:
1.
Penciptan sistem informasi
2.
Saluran informasi
3.
Pengiriman informasi
4.
Peneriman informasi
5.
Pemakai informasi
6.
Penilai informasi
(Gb. Pengaruh kepemimpinan terhadap sistem informasi)
G.
Penggunaan Informasi
Informasi
berguna untuk semua bidang organisasi, baik bagi organisasi yang melaksanakn
kegiatan tersebut maupun organisasi lain diluar organisasi yang bersangkutan.
Bidang-bidang kegiatan yang memerlukan informasi antar lain:
1.
Informasi untuk kegiatan politik
Misalnya,
diperlukan informasi tentang komposisi penduduk menurut:
a.
Klasifikasi umur
b.
Klasifikasi menurut kelamin
c.
Pendidikan, baik tingkatnya maupun jenisnya
d.
Agama/kepercayan yang dianut
e.
Pekerjan, termasuk tingkat pendaptan
f.
dan sebagainya
Jadi
dengan berdasarkan informasi inilah mak keputusan-keputusan dapt diambil yang
menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Teknik kampanye, terutama dalam menghadapi pemilu
b. Program pendidikan bagi kader-kader partai
c.
Sistem propaganda
d.
Besar/kecilnya iuran keanggotaan
e.
Strategi perjuangan partai
f. Penentuan Anggarn Dasar dan Anggaran Rumah Tanga partai
g. Prosedur dan tata kerja dalam hubungannya dengan partai lain
2.
Informasi untuk kegiatan-kegiatan
pemerintahan
Misalnya,
diperlukan untuk:
a.
Perencanan
b.
Perumusan kebijaksanan
c.
Penentuan program kerja
d.
Penentuan proyek-proyek
e.
Pemanfatan teknologi
f.
Inventarisasi kekayan alam
g.
Tugas-tugas rutin pemerintah
3.
Informasi untuk kegiatan-kegiatan social
Misalnya,
kegiatan-kegiatan yang pada dasarnya merupakan tangung jawab masyarakat sendiri
untuk dilaksanakan, antara lain:
a.
Kegiatan-kegiatan keluarga berencana
b.
Kegiatan-kegiatan pendidikan
c.
Kegiatan-kegiatan di bidang kesehatan
4.
Informasi untuk kegiatan-kegiatan dunia usaha
Misalnya, secara keseluruhan perusahan meerlukan informasi untuk:
a.
Analisa pesanan pelangan
b.
Bidang teknik perusahan
c.
Pengendalian material
d.
Pembelian
e.
Keuangan
f.
Ketatausahan
g.
Pengendalian produksi
h.
Pasaran kerja
i.
dan sebaginya
5.
Informasi untuk kegiatan-kegiatan milter
Misalnya,
informasi mengenai:
a.
Potensi kekuatan daerah
b.
Kelengkapan persenjatan
c.
Teknologi baru dalam persenjataan
d.
dan lain-lain
6.
Informasi untuk kegiatan perkantoran
Misalnya,
informasi mengenai:
a.
Kepegawaian
b.
Keuangan
c.
Logistik
d.
Sistem penyimpanan surat atau dokumen
e.
Alur kerja perkantoran
Dalam banyak
hal ternyata sistem informasi dimanfaatkan pula dalam melakukan otomatisasi
kantor. Otomatisasi kantor yaitu penerapan teknologi untuk pekerjaan kantor,
mencakup semua sistem elektronik formal dan informal, terutama yang berkaitan
dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar
perusahaan.
Otomatisasi
kantor membantu sekretaris dan administrasi (clerical), sehingga akan berdampak
pada kemudahan dalam arus informasi di dalam kantor.
Pengguna otomatisasi ini dikelompokkan ke dalm empat kategori, yaitu:
1.
Manajer
Yaitu,
orang-orang yeng bertangung jawab untuk mengelola sumber daya
organisasi/kantor, terutama sumber daya manusia.
2.
Profesional
Mereka
tidak mengelola orang atau sumber daya melainkan menyumbang keahlian khusus
untuk membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
Contohnya
adalah pembeli, wiraniaga dan lain-lain.
3.
Sekretaris
Adalah
pegawai terdidik tertentu untuk melaksanakan berbagai tugas seperti
korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal pertemuan.
4.
Pegawai administrative atau clerical
employees
Melaksankan tugas-tugas untuk sekretaris seperti menyusun dokumen.
H.
Tugas dan Pelayanan Kantor
Seperti
yang telah dijelaskan diatas bahwa data dan informasi tidak dapat datang dengan
sendirinya melainkan harus dihimpun. Sehinga muncullah sebuah pertanyaan sebagi
berikut:
Siapakah
yang bertugas menghimpun data dan informasi?
Siapakah yang bertugas mengolah data-dat tersebut?
Dua pokok permasalahan itu merupakan masalah yang sangat esensial yang sering
timbul dalam pemikiran kita. Pada dasarnya karena mengingat sangat pentingnya
sebuah data dan informasi tersebut dalam kelangsungan suatu organisasi, maka
sudah selayaknya semua personil yang ada dalm suatu organisasi perkantoran
harus bertanggung jawab mengenai dat-data dan informasi yang terjalin di
dalamnya.
Di dalam sistem perkantoran, dikenal adanya struktur organisasi kantor yang
membagi tugas-tugas dan tangung jawab semua personil yang ada di dalam kantor.
Struktur organisasi kantor merupakan merupakan hubungan formal maupun informal
antar anggota suatu organisasi. Struktur organisasi yang tepat bagi suatu
organisasi sangat tergantung pada strateri pengelolaan kantor.
Bagan organisasi menggambarkan
aspek-aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu:
§ Pembagian
kerja
§ Rantai
perintah
§ Tipe
pekerjaan yang dilaksanakan
§ Pengelompokan
segmen-segmen pekerjaan, dan
§ Tingkatan
manajemen
Oleh
karena itu maka timbulah tingkatan-tingkatan jabatan di dalam perkantoran
secara terstruktur, yaitu adanya:
·
Manajer
·
Sekretaris
·
Personalia
·
Supervisor
·
Pegawai
·
Dan lain-lain
Dalam
setiap kantor yang besar, pada dasarnya terdapat tiga kelompok tenaga kerja
atau personil kantor, yaitu :
1.
Kelompok pimpinan
Kelompok
ini bertugas mengendalikan semua kegiatan kantor dan mengkoordinasikan semua
pekerjan dan kegiatan di bawahnya
2.
Kelompok pembantu pimpinan
Kelompok
ini merupakan pembantu pimpinan yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan
pelaksan
3.
Kelompok pelaksana
Kelompok
ini adalah unsur tenaga kerja yang operasional sehingga setiap kegiatannya
berhubungan langsung dengan pencapaian tujuan
Dimana
dari tingkatan-tingkatan jabatan secara struktural tersebut mempunyai
trugas-tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang
lainnya. Semakin tinggi struktur jabatan yang di pegang semakin besar pula
tanggung jawab serta cakupan permasalahan yang harus ditanganinya.
Jadi semua
yang ada di dalam lingkup organisasi atau perkantoran adalah sebagai pencipta
dan penyalur informasi. Sebagai contoh misalnya seorang arsiparis.
Tugas dan
tanggung jawab seorang arsiparis:
·
Arsiparis harus bertanggung jawab terhadap
semua benda arsip
·
Memegang teguh surat yang harus dirahasiakan
·
Memegang daftarindeks dan buku catatan arsip
klasifikasi
·
Bekerjasama denagn
agendaris dan verbalis serta juru tik, stensil
·
Mengusahkan agar dapat
hafal sampai di mana tiap dosir disimpan menurut kodenya
·
Memperhatikan tiap surat
yang keluar dari dosir. Bila ada yang akan meminjam harus mengisi bon pinjam.
Kemudian bon pinjam tersebut disimpan dalam dosir temp[at arsip tadi
dikeluarkan sebagai bukti bahwa arsip sedang dikeluarkan.
·
Bekerjasama baik dengan semua petugas pada
bagian ini maupun dengan petugas
Dalam
melakukan tugas-tugasnya seorang arsiparis harus mampu menggali data-data dan
informasi-informasi yang dibutuhkan dalam kelangsungan pekerjaan yang
dihadapinya agar tidak mendapatkan kesulitan dalam bekerja. Data-data tersebut
antar lain:
·
Peralatan yang digunakan
dalam mengelola arsip
·
Cara mengoperasikan peralatan arsip
·
Posisi tempat arsip yang
sesuai dengan tata ruang kantor yang baik
·
Sistem kearsipan yang
sesuai dengan kondisi perkantoran
·
Alur pengelolan arsip
·
Dan lain-lain
Seorang
sekretaris juga harus dapat mengali informasi yang diperluakan dalam melakukan
pekerjaan yang dihadapinya. Mengingat tugas-tugas dan tanggung jawab sekretaris
begitu besar pada organisasi, maka seorang sekretaris harus mampu mengenali
data dan informasi ap yang kiranya diperlukan dalam melakukan pekerjannya.
Sebagi contoh bahwa sekretaris dalam tugasnya untuk pengurusan surat.
Data-data
dan informasi yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:
·
Sistem yang dipakai
·
Peralatan yang dipergunakan
·
Cara pengoperasian maupun pengisian
dokumen-dokumen yang menyertainya
·
Alur kerja
·
Dan lain-lain
Kantor
dipandang sebagai ajang kegiatan administrasi mengarahkan personil yang ada
didalamnya untuk ukut serta ambil bagian dalam pengelolaan kantor yang baik
dengan adanya tugas-tugas dan tanggung jawab dari setiap personilnya. Dalam
kaitannya dengan penghimpunan informasi setiap personil kantor wajib
melaksanakannya.
I.
Alat Pengumpulan Data Informasi
Peralatan
yang digunakan dalam upaya untuk mendapatkan informasi dewasa ini mengarah pada
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti adanya pola sistem informasi
manajemen dalam perkantoran-perkantoran modern yang lebih banyak menerapkan
komputerasi. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada pokok bahasan diatas bahwa
secara prinsip data diperoleh dengan menggunakan berbagai cara, tetapi bukan
peralatan yang modern yang diperlukan untuk mendapatkan data yang benar-benar
akurat atau mewakili informasi yang diperlukan.
Ada tiga hal yang sangat penting dalam memperoleh data dan informasi,
yaitu:
·
Metode
·
Teknik
·
Sumber data
Komposisi ketiga hal tersebut merupakan instrument utama dari data dan
informasi yang akan digali. Dalam hal ini bukan hanya peralatan yang tepat saja
melainkan instrument yang tepat, termasuk di dalamnya adalah penggunan
peralatan yang sesuai.
Sarana atau peralatan yang digunakan dalam pengumpulan data dalam sebuah
perkantoran, yaitu:
·
Komputer
·
Router
·
Modem
·
Hub
·
Antena
·
Radio wireless
·
Perangkat lunak (aplikasi)
·
Printer
·
Scanner
·
Camera digital
·
Handycam
·
Telepon
·
Faximile